Kamis, 01 Maret 2018

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMPK SANTA MARIA 2 MALANG

SMPK SANTA MARIA 2 MALANG

VISI:SMPK Santa Maria II setia mewujudkan pendidikan yang beriman,bersaudara,berilmu,dan berbudaya

MISI:-Menumbuhkan semangat persaudaraan sejati berpedoman   pada spiritualitas kesamaan martabat citra Allah-Mengembangkan penyelenggaraan, pengelolaan dan     pelaksanaan pendidikan secara profesional,transparan,dan   akuntabel-Mengembangkan potensi jiwa sesuai dengan kemampuan   secara optimal-Mewujudkan budaya dan karakter sekolah yang positif-Mendampingi warga sekolah agar memiliki iman yang   hidup

Pembelian Formulir

Jalur prestasi : 1-18 November 2017
Jalur umum   :1 November 2017 - 1 Juni 2018
Tempat          :TU SMPK Santa Maria II Malang
Waktu            :Pk. 08.00-13.00 WIB
Harga Formulir : Rp 150.000,-

Syarat Pendaftaran

1.Formulir pendaftaran diidsi lengkap
2.Surat pernyataan dan bermaterai
3.FC rapor kelas IV dan V
   (legalisai kepala sekolah)
4.FC akta kelahiran
5.FC surat basptis
   (bagi yang beragama Katolik)
6.FC kartu keluarga
7. Surat keterangan gaji orangtua
8.Fc sertifikat/piagam kejuaraan
   (bagi yang jalur prestasi)
9.Pas foto terbaru 3x4 cm, 2 lembar (berseragam SD)

*Pengembalian formulir maksimal 3(tiga) hari setlah pembelian
*Pendaftaran sewaktu-waktu dapat ditutup jika jumlah sudah terpenuhi

Pengembangan Diri

-Futsal
-Wushu
-Basket
-Tari tradisional,modern
-Marching band
-Palang mudah remaja
-Pramuka
-KIR matematika, IPA,IPS, komputer
-English club
-Bina vocal
-Koor rohani
-Jurnalistik
-Sanggar seni
-Sanggar keputrian
-Bina iman
-Budi pekerti
-Retreat,rekoleksi

Prestasi Akademis

-Juara 2 Olimpiade Sains Nasional 2017 tingkat Jawa Timur
-Wakil Jawa Timur Lomba Sains NAsional
-Juara 1 Story Telling tingkat Jawa Timur
-Juara 1 Debat tingkat Kota
-Juara 1 Lomba Biologi tingkat kota
-Juara 2 Lomba Sains dan IPS tingkat kota
-Juara 3 Lomba Matematika tingkat kota
-Juara 3 Lomba Mading 3D tingkat kota

Prestasi Non-Akademis

-Juara 1 Kaligrafi LPPP UM tingkat Jawa Bali
-Juara 2 Musikalisasi Puisi LPPP UM tingkat Jawa Bali
-Juara 2 Water Rocket LPPP UM tingkat Jawa Bali
-Juara 1 Paduan Suara Dinas PEndidikan Malang
-Juara 1 Lomba Postertingkat kota
-Juara 1 Band Akustik
-Juara 1 Lomba Pramuka

Kamis, 22 Februari 2018

Cara Menghasilkan Uang Melalui Blog


CARA MENGHASILKAN UANG MELALUI BLOG


Dengan menciptakan konten yang bermanfaat bagi pembaca.Konten yang bisa menginspirasi, menghibur,menyelesaikan masalah dan mengubah kehidupan orang lain,dan ini akan membantu pembaca merasa mengenal,suka,dan mempercayai Anda.Semua ini  sangat penting bila Anda nantinya ingin menghasilkan uang dari blog.Banyak berbagai cara untuk dapat menghasilkan uang banyak dengan melalui berbagai langkah-langkah berikut ini.

Langkah-langkah menghasilkan uang melalui Blog adalah:
  1. Pandapatan Melalui Iklan:Banyak blogger memulai dengan cara ini. Memperoleh pemasukan blog dengan cara ini tidak jauh berbeda dengan bagaimana majalah atau koran menjual iklan mereka. Ketika traffic mulai naik, Anda akan bertemu dengan pengiklan yang bersedia mengeluarkan biaya agar produk atau layanan mereka bisa dilihat pembaca Anda.
  2. Pendapatan melalui afiliasi:Pemasukan afiliasi berarti Anda membuat tautan ke sebuah produk yang dijual di situs lain,dan bila seseorang mengikuti tautan Anda dan membeli produk tersebut,Anda memperoleh penjualan.jadi cara tepat untuk memulai monetisasi blog karena program afiliasi mudah proses sign up-nya. Selain itu, bila Anda memiliki pembaca yang setia.mereka akan mengikuti rekomendasi yang Anda buat terhadap sebuah produk.
  3. Mengadakan event:Meski pilihan dari kebanyakan blogger,tetapi banyak blogger yang menghasilkan uang dari mengadakan event.Ukuran event yang diadakan bervariasi mulai dari konferensi besar hingga pertemuan blogger dan pembaca dengan skala lebih kecil.Uang yang dihasilkan bisa dari pembayaran tiket oleh pembaca yang hadir atau menemukan sponsor event.Ikuti panduan kami untuk mengadakan sebuah event.
  4. Jasa atau layanan:Satu cara umum bagi banyak blogger untuk mendapatkan uang adalah melalui penawaran jasa ke pembaca mereka. Ini bisa banyak bentuknya mulai dari pelatihan dan konsultasi, penulisan, design, atau layanan freelance lainnya.
  5. Produk:Sebagian blogger mendapat penghasilan utama dari penjualan buku. Memang produk macam ini membutuhkan waktu untuk pembuatannya, tapi cukup menguntungkan.Produk bisa banyak bentuknya, tidak hanya berupa e-book, tapi juga bisa berupa produk virtual seperti software, laporan, dan sebagainya.Produk jenis lain yang dijual para blogger adalah produk fisik. Ini sangat wajar bila blogger/Anda memiliki bisnis atau produk untuk dijual.

Kamis, 25 Januari 2018

PERKENALAN MOTOR BARU ROSSI DAN VINALES DI MOTOGP 2018


Tim Movistar Yamaha memperkenalkan motor YZR-M1 untuk MotoGP 2018 di Matadero Madrid, Spanyol, Rabu (24/1/2018).Motor baru Yamaha ini tak jauh berbeda dengan musim lalu.
Motor Yamaha YZR-M1 masih dominan dengan warna biru, tapi dipadukan dengan warna putih yang menggantikan hijau. Lambang Movistar sangat mendominasi corak motor tersebut.  
Tim Movistar Yamaha menurunkan dua pebalap yang sama dengan musim lalu, yaitu Valentino Rossi dan Maverick Vinales. Kontrak Rossi bakal berakhir pada akhir 2018, sedangkan Vinales baru saja memperpanjang kontraknya hingga 2020.  
Yamaha terakhir meraih juara pebalap dan konstruktor di kelas premier pada 2015. Saat itu Jorge Lorenzo mengalahkan Rossi dalam juara dunia. Setahun berselang,Yamaha tak dapat mempertahankan dua titel tersebut. 
Musim lalu, Yamaha merekrut Vinales sebagai pengganti Lorenzo yang pindah ke team Ducati. Namun, kedua pebalap tersebut gagal menunjukkan taji. Vinales finish di peringkat ketiga, sedangkan Rossi menempati ranking kelima. Bagi Yamaha, itu merupakan salah satu musim terburuk sepanjang masa di lintasan MotoGP. 
 Movistar Yamaha mencoba sasis motor musim 2016   dan 2017 pada tes pasca musim di Valencia dan   Sepang.Saat itu, Rossi mengatakan sasis 2016     yang akan digunakan sebagai basis sasis untuk   musim 2018. 
 Persiapan Yamaha untuk menghadapi MotoGP   2018 akan berlanjut pada 28-30 Januari, saat   digelar tes pramusim resmi di Sirkuit Sepang,   Malaysia. 
 "Sangat penting tahun lalu kami bisa melakukan tes   di Valencia dan kemudian di Sepang. Kami bisa   menguji item yang sama pada dua sirkuit berbeda,   juga dengan kondisi berbeda," ujar Meregalli.  
  "Setelah tes selama lima hari itu, kami bisa   memutuskan basis untuk motor yang akan  digunakan Valentino Rossi dan Maverick Vinales pada tes pramusim di Sepang," sambung manajer tim Movistar Yamaha tersebut. 

Minggu, 10 Desember 2017

ANAK YANG BIJAKSANA



"ANAK YANG BIJAKSANA" adalah Seorang anak yang sangat bijaksana sekali dengan banyk orang dan anak ini mempunyai banyak sekali teman teman dalam pergaulannya dan banyak orang pun yang suka dan terkagum dengan anak tersebut karena dia adalah anak yang sangat baik dan bijaksana sekali dalam mengambil keputusan yang baik dan bijaksana.Anak tersebut juga memiliki bakat yang banyak tidak kalh juga anak tersebut juga sangat cerdas sekali dalam pembelajaran.
 
    Anak tersebut bernama Mulyono dia adalah seorang bocah kecil berumur 13 tahun dan sekarang sedang bersekolah di sebuah sekolah yang sangat terpencil dan kecil dia memiliki banyak sekali teman teman yang sangat akrab dengan dia,dalam pergaulan dia sangat pintar dan cerdas dalam memilih teman sehingga dia memiliki banyak teman dan memiliki banyak sahabat.Buku ini di buat karena bertujuan untuk memotifasi kita untuk agar cerdas saat bergaul dengan teman teman siapa saja dan bijaksana dalam mngambil keputusan sesuatu masalah dan dapat memecahkan suatu maslah dengan mudah dan tenpa ada pertngkaran dan kita harus bisa mencontoh anak tersebut walupun dia adalah anak dari keluarga kurang mampu tetapi ia juga tidak malu terhadap teman temannya sehingga dapat membuat dia menjadi terlihat sederhana sekali dalam berpenampilan dan bergaul dengan banyak orang sehingga banyk sekali orang yang terkagum dan suka dengan anak tersebut karena sifat dan tingkah laku yang sangat baik bersama teman temannya dalam pergaulan yang baik.

    Buku ini sangat memnarik banak orang untuk membacanya karena isa dari buku ini yang sangat menarik untuk di contoh dan dapat di tiru sifat dan sikap baiknya kepada teman temannya dengan adanya buku ini bisa merubah sikap orang yang lebih baik dan dapt menjadi panutan kepada banyak orang sebagai panutan dan generasa yang baik dan cemerlang.

Kamis, 09 November 2017

Mpaulus SMPK Santa Maria 2 Malang

       SMPK SANTA MARIA 2 MALANG

  
Dengan menjaga kebersihan di kota Malang sendiri sekolah faforit di Kota Malang khususnya yaitu SMPK Santa Maria 2 Malang mengikuti ajang"GREEN SCHOOL FESTIVAL" di Kota Malang acara ini diikuti.Pada tanggal 17 Oktober 2017 SMPK Santa Maria 2 Malang kedatangan tamu dari sekolah adiwiyata terdapat 2 narasumber di saat acara tersebut,narasumber tersebut menjelaskan tentang bahayanya menggunakan bahan bahan plastik yang bisa merusak lingkungan sekitar kita.

    Semenjak kedatangan panitia dari sekolah adiwiyata maka sekolah SMPK Santa Maria 2 Malang langsung menindak dengan mengganti bahan bungkus plastic di ganti dengan menggunakan bahan dari kardus dengan tujuan untuk menjaga tekstur makanan yg baik dan menjaga kualitas makanan yang baik dengan menghindari bahan plastic dan mengganti dengan bahan kardus yang lebih baik dan sehat.Siswa pun diminta untuk membantu agar bisa membantu progam adiwiyata ini untuk bisa berjalan dengan lancer dan dengan baik.

  Akhirnya pada 2 minggu terakhir tepatnya pada hari senin lalu SMPK Santa Maria 2 Malang mengikuti ajang Green School Festifal yang diminta untuk menjadikan lingkungan sekolah agar bersih,indah dan tetap hijau untuk di pandang dan bisa enak dirasakan untuk para penikmatnya lalu lomba ini pum dan perjalanan acarnya pun bisa berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan dugaan dan rencana dengan baik.


Mpaulus

GREEN SCHOOL FESTIVAL KOTA MALANG

 
Dengan diresmikannya “Haba Ecopark” di SMPN 8 Malang oleh Walikota Malang H. Moch Anton pada hari Rabu, 31 Desember 2014, maka berakhirlah seluruh rangkaian panjang kegiatan Green School Festival 2014. Haba Ecopark ini menjadi hadiah bagi juara-juara satu di kegiatan Green School Festival, berupa sebuah taman miniatur siklus ekologi di alam, di mana di dalamnya terdapat rangkaian mata rantai ekosistem, khususnya untuk ekosistem kupu-kupu dan capung. Di dalam ecopark ini dibangun kolam lengkap dengan tanaman air dan batu-batuan alam yang menjadi habitat bagi capung, ditanam tumbuhan-tumbuhan penghasil nektar sebagai makanan bagi kupu-kupu, dan beberapa tanaman yang disukai kupu-kupu untuk bertelur dan menjadi makanan bagi ulat kupu-kupu.

  Green School Festival sendiri menjadi sebuah rangkaian kegiatan lingkungan hidup yang dalam dua tiga bulan ini banyak menghiasi berita di harian Jawa Pos Radar Malang. Banyak orang bertanya apa sebetulnya Green School Festival, apakah ini lomba lingkungan hidup, atau festival seni tentang lingkungan, atau apa? Wajar sekali pertanyaan-pertanyaan seperti itu muncul di masyarakat, termasuk juga hal ini menjadi pertanyaan di kalangan para aktifis maupun pegiat lingkungan hidup.
    Lahirnya Green School Festival ini berasal dari tiga sumber inspirasi. Sumber pertama yaitu keinginan dari Walikota Malang H. Moch. Anton yang mengharapkan adanya sebuah agenda untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup sekolah-sekolah di kota Malang, yang disampaikan Walikota kepada Dinas Pendidikan Kota Malang. Sumber inspirasi kedua yaitu adanya keinginan dan komitmen dari Jawa Pos Radar Malang untuk bisa menjadi motor penggerak perubahan masyarakat kota Malang, khususnya dalam bidang pelestarian lingkungan hidup. Sumber ketiga adalah program dari lembaga Move Indonesia yang berkeinginan untuk menyebarluaskan metode pemetaan dan perencanaan pengelolaan lingkungan hidup.
   Dari situlah akhirnya lahir sebuah konsep Green School Festival. Disebut sebagai “festival”, dan bukan disebut “lomba”, karena memang lomba hanyalah sebagai bagian kecil dari kegiatan ini, lomba hanya sebagai sebuah stimulan saja, yang lebih utama adalah pada bagaimana penyebarluasan metode pemetaan dan perencanaan lingkungan hidup untuk kemudian dipraktekkan oleh sekolah-sekolah dengan cara menggerakkan segenap komponen keluarga besar sekolah, dan bagaimana pergerakan-pergerakan itu bisa saling menginspirasi antara sekolah satu dan lainnya. Itulah ide dasar dari Green School Festival.
   Maka dari itu, yang menjadi komponen utama dari Green School Festival ini adalah pada metode pembelajaran lingkungan hidup yang terintegrasi, mudah dipahami, mudah dipelajari, mudah disebarkan ulang, having fun (menyenangkan), dan menimbulkan semangat untuk belajar serta semangat berbagi. Tema lingkungan hidup selama ini biasanya menjadi tema yang berat, sehingga tidak banyak orang memiliki minat mempelajarinya. Namun di Green School Festival dikemaslah metode pembelajaran lingkungan hidup ini dengan cara yang menarik dan menyenangkan.
Workshop Green School Mapping di Hotel Wisata Tidar
   Metode utama di Green School Festival kami beri judul Green School Mapping. Sebetulnya ini bukan metode yang sama sekali baru, namun merupakan gabungan dari beberapa metode yang dirangkum dan dimodifikasi ulang, disesuaikan dengan kebutuhan segmen peserta belajar. Metode-metode dasar yang menjadi sumber antara lain: metode Ecomapping(yang dikembangkan oleh Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit, sebuah lembaga di Jerman yang salah satu fokusnya adalah di bidang pelestarian lingkungan hidup dunia), metode Green Map (metode yang diciptakan oleh Wendy Brawer dari Amerika yang kini komunitasnya telah berkembang menjadi komunitas Green Map internasional), metode Mapping Analysis (metode yang menjadi materi perkuliahan di jurusan Teknik Perencanaan Wilayah Kota), dan dikombinasikan dengan metode permainan anak-anak peta harta karun.
   Jadi bisa disimpulkan metode Green School Mapping sendiri adalah cara untuk mempetakan masalah dan potensi lingkungan hidup di area sekolah. Pemetaan masalah dan potensi ini dibuat dalam 9 buah peta yang berbeda-beda bahasan isunya. Kemudian dari pemetaan ini dilakukan pembahasan lebih mendetail mengenai apa masalah ataupun potensi yang ada, lalu dilakukan pembahasan perencanaan aksi apa yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan lingkungan hidup yang terpetakan, ataupun untuk peningkatan dari potensi-potensi yang sudah ada.
Adapun sembilan peta isu yang dibuat masing-masing membahas mengenai: isu energi, isu sampah, isu polusi udara, isu air dan limbah cair, isu tanah dan kontaminasi kimia, isu tanaman, isu resiko, isu keindahan, isu edukasi-informasi-inspirasi.
   Isu energi menekankan pada pemetaan bagaimana penggunaan listrik dan bahan bakar yang hemat, isu sampah menekankan pada pemetaan lokasi-lokasi rawan sampah dan proses pemilahan serta pengolahan  sampah, isu polusi udara membahas pemetaan lokasi-lokasi yang seringkali mendapatkan polusi udara maupun bau tidak sedap, isu air dan limbah cair membahas pemetaan penggunaan air yang tidak hemat dan drainase buangan air, isu tanah dan kontaminasi kimia menekankan pemetaan area resapan air dan tanah-tanah yang tercemari sampah maupun limbah kimia, isu tanaman membahas pemetaan konsep tanaman fungsional yang ditanam di sekolah dan penataannya, isu resiko membahas tentang resiko lingkungan hidup dan resiko kesehatan ataupun resiko keselamatan, isu keindahan mengupas tentang pemetaan suasana dan tampilan sekolah serta penataan area, sedangkan isu edukasi-informasi-inspirasi membahas pemetaan tentang petunjuk maupun poster-poster informasi dan himbauan tentang lingkungan hidup yang dipasang untuk mengedukasi maupun menginspirasi siswa.
Workshop Green School Mapping di Hotel Wisata Tidar 
   Secara teknis, setiap sekolah menyiapkan peta sekolah yang digandakan sebanyak 9 peta untuk peta isu dan satu peta untuk peta kesimpulan. Kemudian dilakukanlah pengamatan, dan pada masing-masing peta isu tersebut ditandailah area-area di mana terdapat isu yang diamati baik berupa masalah ataupun potensi, kemudian dilakukan pembahasan mengenai seperti apa kondisi yang ada, apa penyebabnya, dan di-skoring seberapa berat masalahnya atau seberapa bagus potensinya, kemudian dibahas rencana aksi apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Dari sembilan peta isu tersebut kemudian dilakukan langkah penyatuan peta menjadi sebuah peta kesimpulan akhir sebagai gabungan dari semua peta isu. Barulah kemudian dilakukan langkah-langkah teknis di lapangan sebagai bentuk pelaksanaan dari rencana aksi yang ditetapkan berdasarkan pemetaan yang ada.
   Mengapa harus dipecah menjadi 9 isu adalah agar memudahkan pengamatan di lapangan. Satu peta satu isu. Setiap sekolah perlu membentuk 9 tim pengamatan. Masing-masing isu diamati oleh satu tim yang terdiri dari guru dan siswa. Dengan panduan materi yang didapatkan peserta dalam kegiatan workshop, maka tiap tim peta isu ini dapat melakukan pengamatan dengan tajam dan terukur.
Workshop Green School Mapping di Hotel Wisata Tidar
   Panitia Green School Festival menyiapkan panduan-panduan berupa buku materi tertulis dan file-file penunjang berupa file digital. Selain itu diberikan pembekalan pada sekolah berupa kegiatan workshop yang dilaksanakan di Hotel Tidar pada tanggal 13-22 Oktober. Dalam workshop ini setiap sekolah mengirimkan 4 orang peserta, untuk SD dua orang guru dan dua siswa, untuk SMP-SMA-SMK satu orang guru dan tiga siswa. Setiap sekolah mendapatkan workshop selama satu hari, dan setiap harinya dilakukan workshop untuk sekitar 40 sekolah.
  Di dalam workshop ini dilakukan pematerian mengenai apa itu metode Green School Mapping, dalam bentuk teori dan sekaligus dipraktekkan di lokasi workshop, mulai dari memetakan, merumuskan, sampai membuat rencana aksi. Kegiatan workshop yang diikuti oleh 153 SD, 27 SMP, 12 SMA dan 15 SMK ini, dikemas dengan metode eksplorasi otak kiri dan otak kanan, diselingi dengan pemutaran video dan beberapa game serta icebreakingyang lucu dan menyenangkan. Peserta workshop dengan antusias mengerjakan pemetaan, menuliskan permasalahan dan potensi lingkungan di atas kertas warna-warni, menggunting, mewarna, dan menghias peta agar terlihat menarik.
  Selepas workshop, masing-masing peserta utusan sekolah ditugaskan untuk mensosialisasikan apa yang mereka dapat dalam workhop kepada guru dan siswa di sekolah masing-masing, kemudian bersama-sama dengan berbagai komponen sekolah dpraktekkanlah metode Green School Mapping ini secara utuh. Dari empat orang peserta workshop per sekolah, akhirnya mereka mensosialisasikan metode ini ke puluhan, bahkan ratusan siswa dan guru-guru di sekolahnya. Kemudian warga sekolah bergerak bersama untuk memetakan 9 isu lingkungan hidup ini, menganalisa apa masalah-masalah yang terjadi, menskoring seberapa berat masalahnya, membahas apa rencana aksi yang bisa dilakukan, sampai melakukan tindak lanjut dari rencana aksi ini.
Proses pembuatan Green School Mapping di sekolah
  Hasil dari peta per isu yang dibuat disatukan dalam sebuah peta kesimpulan. Peta kesimpulan inilah yang dikumpulkan oleh sekolah-sekolah peserta kepada panitia Green School Festival di Radar Malang, bersama bukti-bukti berupa CD dokumentasi foto proses yang dilakukan tiap sekolah di lapangan selama mereka mengerjakan Green School Mapping. Peta kesimpulan dan CD dokumentasi inilah yang menjadi bekal awal bagi dewan juri sebelum melakukan penjurian ke sekolah-sekolah peserta.
  Semenjak tanggal 10 November sampai dengan 22 November 2014, dilakukanlah penjurian ke sekolah-sekolah peserta. Dibentuk 7 tim juri yang masing-masing tim terdiri dari 3 orang, dan masing-masing tim juri setiap harinya melakukan kunjungan penjurian ke 2-3 sekolah. Total didapatkan 131 SD, 24 SMP, 12 SMA dan 13 SMK yang akhirnya mengumpulkan persyaratan berupa Peta Kesimpulan dan CD Dokumentasi dan siap untuk dilakukan penjurian ke sekolah.
  Dari proses penjurian di lapangan, ternyata bisa didapatkan banyak sekali temuan-temuan fakta yang menarik. Dari total 180 sekolah yang dijuri, terdapat cukup banyak program-program lingkungan hidup yang inspiratif. Beberapa catatan yang menarik untuk diperhatikan antara lain:
Untuk isu tanah, terdapat 62 sekolah yang memiliki biopori, dan 35 sekolah yang sudah memiliki sumur resapan. Di antara sekolah-sekolah tersebut tercatat rekor SMPN 10 memiliki 180 biopori dan 16 sumur resapan, serta SMPN 7 yang memiliki 115 biopori dan 6 sumur resapan. Ada pula sekolah SDN Plus Al-Kautsar yang mempertahankan 70% ruang terbuka hijau di lahannya.
  Sementara untuk isu air terdapat 30 sekolah yang telah memiliki instalasi pengolahan air limbah, seperti pengolahan sisa air wudhu yang dimanfaatkan kembali untuk menyiram tanaman ataupun untuk kolam lele, adapula yang memiliki pengolahan air limbah laundry seperti di SMKN 2, maupun pemrosesan air limbah percetakan dan pemanfaatan limbah air AC untuk menyiram tanaman seperti yang dimiliki oleh SMKN 4, program air keran langsung minum di SMPN 8 Malang.
Penjurian Green School Mapping
  Untuk isu sampah, terdapat 77 sekolah memiliki program pembuatan kompos dengan beragam cara, mulai dari penggunaan alat komposting, penggunaan bakteri mikroorganisme lokal, pengkomposan dengan anaerob, dll. Ada pula 73 sekolah memiliki program produk daur ulang dan daur pakai, sebagai besar menjad bagian dari mata pelajaran prakarya, ataupun berupa bahan bekas yang dibuat menjadi alat peraga untuk mata pelajaran biologi seperti yang dikerjakan oleh SMAN 5 Malang. Demikian pula program Bank Sampah juga telah diterapkan oleh beberapa sekolah-sekolah peserta Green School Festival.
  Untuk isu tanaman, ada 55 sekolah yang telah memiliki green house, 28 sekolah memiliki program tanaman hidroponik, 83 sekolah memiliki kebun tanaman obat keluarga, 20 sekolah memiliki hutan sekolah, 58 sekolah memiliki tanaman-tanaman penyerap polutan, 58 sekolah memiliki tanaman sayur organik, dan 108 sekolah memiliki koleksi tanaman buah.
  Terkait dengan isu resiko dan isu sampah, terdapat 18 sekolah memiliki program kantin bebas plastik, artinya tidak dijual makanan ataupun minuman yang menimbulkan sampah plastik. Kemudian terdapat pula 28 sekolah yang memiliki program kantin bebas 5P (pemanis-pengenyal-pewarna-penyedap-pengawet buatan).
  Untuk isu energi terdapat 6 sekolah yang memiliki program biogas, baik berupa biogas dari kotoran sapi maupun biogas yang diolah dari limbah kotoran manusia, seperti yang dimiliki SMAN 10 dan SDN Ketawang Gede,  dan beberapa sekolah memiliki program percontohan solar cell (listrik tenaga matahari), ada pula program pembatasan penggunaan kendaraan bermotor seperti yang dilakukan oleh SMAN 7 Malang dan SMAN 4 Malang.
Untuk pelibatan siswa terkait dengan program menjaga dan melestarikan lingkungan hidup di sekolah, terdapat 85 sekolah yang memiliki program satu hari dalam seminggu sebagai hari bersih-bersih, ada pula sekolah-sekolah yang memiliki program polisi lingkungan hidup, laskar lingkungan, program buang satu sampah wajib memungut 10 sampah (SMPN 9 Malang), program 5 menit berburu sampah pada jam istirahat (SMAN 9 Malang), modifikasi Green School Mapping menjadi Green Class Mapping (SMPN 13 Malang), dan lain-lain.
  Dan masih banyak lagi program-program unik dan kreatif yang dilakukan oleh sekolah-sekolah. Seperti program wirausaha berbasis lingkungan hidup, program pemberian label nama-nama tanaman dan fungsinya,  program ternak cacing, budidaya lele, budidaya jamur tiram, program penggantian lampu hemat energi, dan lain-lain.
  Dan untuk bisa saling menginspirasi dan saling memotivasi, dilakukan pula aktivitas kampanye di sosial media, baik melalui Facebook, Twitter, maupun Instagram. Beberapa sekolah terlihat cukup aktif dalam menginformasikan perkembangan proses Green School Mapping di sekolah mereka ini di sosial media, baik oleh siswa maupun oleh bapak dan ibu gurunya. Hal ini diharapkan bisa memacu sekolah-sekolah yang lain untuk tidak mau kalah, dan berkreasi lebih baik lagi.
   Namun, satu hal yang menjadi catatan penting dalam Green School Festival ini, yaitu dalam event yang berlangsung selama lebih dari dua bulan ini, lomba di sini bukanlah lomba sekolah terbagus, sekolah terlengkap, lomba sekolah terbersih ataupun sekolah terindah. Di dalam Green School Festival kriteria yang memiliki nilai terbesar adalah bagaimana proses Green School Mapping dapat dipahami dan diterapkan dalam pembuatan peta isu dan dalam perencanaan perbaikan lingkungan hidup, serta bagaimana keterlibatan sebanyak mungkin komponen sekolah dalam proses Green School Mapping ini.
  Sekolah-sekolah yang paham dengan metode ini, justru akan terlihat mencantumkan banyak permasalahan lingkungan di dalam petanya, sementara sekolah yang tidak paham biasanya akan menyembunyikan masalah lingkungannya dan menampilkan peta yang seolah-olah tidak banyak masalah yang ada di sekolahnya. Padahal, untuk merencanakan pengelolaan lingkungan hidup haruslah dimulai dengan memetakan dan membedah masalahnya. Di sinilah cukup banyak sekolah yang salah dalam memahami metode ini. Beberapa sekolah menyembunyikan masalahnya, ataupun tidak melakukan proses pemetaan secara utuh, yang seharusnya mereka melakukan pembuatan 9 peta isu terlebih dahulu, baru membuat peta kesimpulan.
  Beberapa sekolah juga masih memiliki pemahaman yang salah mengenai wujud kecintaan pada satwa, seperti adanya kandang yang diisi dengan burung-burung hias. Padahal ini sangatlah tidak tepat dari kacamata pelestarian lingkungan. Burung-burung hias rumahnya adalah di alam bebas, bukan di dalam kandang, terkecuali untuk burung-burung peliharaan seperti merpati, ayam, dan sejenisnya. Beberapa sekolah terpaksa mendapatkan nilai minus karena hal ini.
Proses aplikasi Green School Mapping di sekolahProses aplikasi Green School Mapping di sekolah
Secara umum, bisa dikatakan bahwa berbagai rangkaian aktivitas Green School Festival ini memang tidaklah seperti lomba-lomba lingkungan hidup lain pada umumnya. Hasil fisik akhir kondisi lingkungan hidup di sekolah tetap dinilai, namun bukanlah yang utama. Hal yang terutama adalah menekankan pada bagaimana proses pembelajaran materi lingkungan hidup ini bisa dipahami peserta workshop dan bisa tersosialisasikan di sekolah masing-masing, serta  bagaimana hal ini bergulir menjadi sebuah gerakan bersama seluruh komponen sekolah yaitu guru, siswa, bahkan di
  beberapa sekolah sampai melibatkan orang tua siswa. Perlu kita pahami bahwa sebenarnya sumber permasalahan lingkungan hidup yang terbesar adalah manusia, sedangkan wujud fisik lingkungan hidup yang bagus ataupun rusak hanyalah dampak dari bagaimana sumber daya manusia memahami dan mencintai lingkungan hidup. Inilah yang menjadi dasar berpikir Green School Festival.
Bila kita beracuan dari data kondisi lingkungan hidup di kota Malang dan sekitarnya, saat ini sampah yang dihasilkan oleh warga kota Malang sudah mencapai angka 650 ton setiap harinya, sementara untuk kondisi ruang terbuka hijau luasan yang tersisa di kota ini hanya tinggal 2,89% dari seluruh luasan kota Malang, sedangkan untuk kondisi sumber air kita dari 873 sumber air di wilayah Kabupaten Malang kondisi debit airnya kian hari semakin menurun, belum lagi kejadian hilangnya banyak mata air di kota Batu dari 111 mata air kini tinggal tersisa 54 mata air, dan masih banyak lagi permasalahan-permasalahan lingkungan hidup yang terus terjadi. Maka itu pemahaman tentang lingkungan hidup perlu ditanamkan pada seluruh masyarakat, khususnya disebarluaskan melalui dunia pendidikan, untuk melahirkan sumber daya manusia generasi-generasi muda terpelajar yang  mencintai dan mau bertindak menyelamatkan lingkungan hidup.
  Akhir kata, kami sebagai panitia Green School Festival mengucapkan terima kasih banyak kepada segenap komponen sekolah yang telah berpartisipasi aktif dalam Green School Festival ini. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan pada para juri yang telah bekerja keras melakukan penjurian ke sekolah-sekolah. Kami mengucapkan selamat kepada para sekolah pemenang, dan jangan patah semangat bagi sekolah-sekolah yang belum mendapatkan juara. Kami juga memohon maaf apabila masih banyak terdapat ketidaksempurnaan di sana-sini dalam pelaksanaan Green School Festival ini.
   Semoga komitmen Walikota Malang untuk memperbaiki lingkungan hidup kota Malang dimulai dari sekolah dengan metode Green School Mapping ini bisa menjadi pondasi awal bagi dunia pendidikan untuk bisa mencetak generasi-generasi muda peserta didik yang peduli dan mencintai lingkungan hidup. Dan harapannya sebagai dampak dari itu semua adalah terwujudnya sekolah yang ramah lingkungan, sehat, serta memberi suasana nyaman dalam proses belajar dan mengajar.  
Menuju kota Malang hijau dimulai dari sekolah agar semua lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar kita menjadi lingkungan yang bersih dan sehat agar bias kita gunakan dan kita rasakan dengan baik dan kita bisa merasakan betapa pentingnya untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita agar tercipta lingkungan bersih dan sehat.